Rabu, 08 Februari 2017

SIKLUS PENDAPATAN, SIKLUS PENGELUARAN, DAN TABEL DATABASE PADA TOKO SEMBAKO BERKAH


1.     Siklus Pendapatan

  
-       Prosedur Penjualan Produk Secara Manual :

  • Pembeli atau customer datang ke toko untuk membeli barang yang ingin dibeli oleh calon pembel
  • Kemudian pembeli memberikan bon / daftar belanjaan kepada karyawan toko.
  • Karyawan menyediakan barang yang telah dipilih oleh pembeli.
  •  Setelah itu karyawan melakukan pengecekan barang yang sudah disediakan.
  • Pembeli mendapatkan bon pembayaran dari kasir.
  • Kemudian pembeli melakukan transaksi pembayaran.
  • Lalu karyawan toko mempacking barang untuk diantarkan.


2.  Siklus Pengeluaran Pada Toko Sembako Berkah

-           Untuk pembelian barang dan bahan :

  • Karyawan mengecek stock barang yang ada ditoko apakalah masih ada atau tidak.
  • Jika barangnya kosong atau habis maka owner akan memesan barang ke sales untuk distock kembali.
  • Setelah barang sampai,maka karyawan akan melakukan pengecekan barang tersebut.
  • Lalu owner akan membayar barang yang telah datang.

3.   Desain tabel database untuk Toko Sembako Berkah.

1. Tabel Pemesanan Barang
Field
Type
Key
Nama_Pemesan
Varchar(20)
Primary Key
Jumlah_pesanan
Int(4)
Primary Key
Barang
Varchar(20)
Primary Key
Periode_pesanan
Varchar(20)
Primary Key



2.  Tabel barang
Field
Type
Key
Unilever
Varchar(5)

Sayap Mas
Varchar(5)

Indofood
Varchar(5)

Rokok
Varchar(5)

3.  Tabel Ketersedian Barang Dan Bahan
 
Field
Type
Key
Kode_barang
Varchar(7)
Primary Key
Nama_barang
Varchar(20)

Sisa_barang
Int(5)

Harga_barang
Int(20)



4.  Tabel Pendapatan

Field
Type
Key
Kode_transaksi
Varchar(10)
Primary Key
Tgl_transaksi
Date

Kd_pemesan
Varchar(5)
Foreign Key
Kd_barang
Varchar(10)
Foreign Key
Jumlah_pesanan
Int(10)
Foreign Key
Periode_pesanan
Int(30)
Foreign Key
Total
Int(10)





Kamis, 13 Oktober 2016

SISTEM PENJUALAN DALAM UKM BESERTA FLOWCHART

SISTEM PENJUALAN DALAM UKM BESERTA FLOWCHART


Pada tanggal 9 Oktober 2016 saya meriview suatu toko sembako di daerah jatibening, dan saya menginterview kepada pemilik toko tersebut yang bernama bapak Nunu Rudi untuk menanyakan bagaimana sistem penjualannya.
Pertama saya menanyakan tentang produk apa saja yang dijualkan, dan ternyata ditoko tersebut menjualkan berbagai macam produk seperti : Rokok, Mie, Sabun, Makanan Ringan, rempah-rempah (Gula, Terigu, Sagu, Kemiri, Bawang Putih, Kacang Ijo, serta Lada), Minuman, ATK dan masih banyak lagi yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu. Lalu saya menanyakan ada berapa jumlah karyawan ditoko tersebut? Bapak nunu pun menjawab  ada 9 pegawai yang setiap pegawainya dibagi beberapa pekerjaan, seperti 2 orang untuk mengantarkan pesanan barang kesejumlah rumah-rumah, ada pula yang menyadiakan barang pesanan konsumen, dan ada pula yang merapikan barang-barang ditoko tersebut.

Setelah itu saya pun menanyakan kepada bapak Nunu berapa jumlah pendapatan dari usaha toko miliknya itu, beliau pun menjawab pendapatan omset laba bersihnya perhari bisa mencapai sekitar ± Rp. 60.000.000,00. Dan saya pun menanyakan apabila konsumen tidak belanja atau toko sedang berapa penghasilannya? Beliau kembali menjawab pendapatannya bisa mencapai ± Rp. 30.000.000,00.
Lalu setelah itu saya menanyakan kembali berapa jumlah gaji disetiap pegawainya tersebut? Bapak Nunu pun menjawab setiap karyawannya digaji Rp. 800.000 serta 1 bungkus rokok dan uang makan sebesar Rp. 30.000.


Setelah saya menginterview / mewawancarai pemilik toko tersebut. Dan saya akan membuat flowchart dari hasil interview tersebut.





PERANAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA UKM

PERANAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA UKM

Usaha kecil dan menengah merupakan salah satu kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia.
Keberadaan usaha kecil menengah tersebut harus didukung dan didorong kemampuannya agar tetap eksis,sehingga dapat memperluas kesempatan usaha dan memperluas lapangan pekerjaan. Usaha Kecil Menengah (UKM) mempunyai peran penting dan strategis bagi pertumbuhan ekonomi Negara, baik Negara berkembang maupun negara maju.

Masalah utama yang menjadi focus dalam pengembangan usaha kecil menengah adalah mengenai pengolalan keuangan. Karena banyak usaha kecil dan menengah yang beranggapan bahwa pengelolaan keuangan merupakan hal yang mudah dan sederhana. Namun dalam kenyataannya, pengelolaan keuangan pada UKM membutuhkan keterampilan Akuntansi yang baik oleh pelaku bisnis UKM. Benjamin (1990) berpendapat bahwa kelemahan UKM dalam penyusunan laporan keuangan itu antara lain disebabkan rendahnya pendidikan dan kurangnya pemahaman terhadap Standar Akuntansi Keuangan (SAK).

Sebagaian besar bisnis UKM belum menggunakan sistem akuntansi yang benar. Memang pada kenyataanya, berdagang dengan cara biasa di pasar, dimana hanya mencatat uang keluar dan masuk (buku aliran kas dan stok barang) memang lebih mudah. Tidak dapat dipungkiri, teori dan logika-logika akuntansi terkadang susah untuk dipahami, butuh pemahaman konsep yang benar-benar harus dikuasai. Tentulah lebih mudah bagi para wirausahawan itu berdagang terus, daripada menghabiskan waktunya untuk belajar akuntansi. Namun ternyata akuntansi mempunyai fungsi lain, selain fungsi control belajar akuntansi. Namun ternyata akuntansi mempunyai fungsi lain, selain fungsi control dan panduan pengambilan keputusan pengembangan bisnis.

Sedangkan sistem akuntansi dan keuangan di perusahaan besar tentunya sudah teruji dan mampu menunjang aktivitas perusahaan, sehingga hal ini adalah sebuah tantangan bagi pelaku usaha kecil. Banyak perusahaan kecil yang bergerak di bidang teknologi informasi tidak memiliki sistem akuntansi dan keuangan yang baik. Mereka terlalu fokus kepada bagaimana membuat sebuah produk yang unik, sedangkan sistem akuntansi dan keuangan sering kali dinomorduakan. Hal ini mengakibatkan data keuangan mereka tidak relevan karena dilakukan dengan pencataan seadanya. Sementara sistem akuntansi secara luas tidak hanya menyediakan sistem pencatatan, tetapi merupakan sistem yang digunakan untuk mengolah informasi keuangan sehingga menghasilkan data yang kompeten dan kritis, dan dapat dianalisis lebih lanjut untuk pengembangan perusahaan kedepannya. Walaupun perusahaannya kecil, tetapi dengan standar dan prosedur yang jelas, akan terbentuk alat ukur yang berguna untuk memantau kinerja perusahaan. Dan sebaliknya, tanpa alat ukur yang jelas, perusahaan tidak akan sigap menindaklanjuti perkembangan ataupun kemunduran perusahaan.

Informasi akuntansi mempunyai peranan penting untuk mencapai keberhasilan usaha, termasuk bagi usaha kecil. Informasi akuntansi dapat menjadi dasar yang handal bagi pengambilan keputusan ekonomis dalam pengelolaan usaha kecil, antara lain keputusan pengembangan pasar, penetapan harga dan lain-lain. Penyediaan informasi akuntansi bagi usaha kecil juga diperlukan khususnya untuk akses subsidi pemerintah dan akses tambahan modal bagi usaha kecil dari kreditur (bank). Kewajiban penyelenggaraan akuntansi bagi usaha kecil sebenarnya telah tersirat dalam Undang-undang usaha kecil no. 9 tahun 1995 dalam Undang-undang perpajakan. Pemerintah maupun komunitas akuntansi telah menegaskan pentingnya pencatatan dan penyelenggaraan akuntansi bagi usaha kecil.
Masih banyak usaha kecil menengah (UKM) yang belum menyelenggarakan pencatatan atas laporan keuangan usahanya. Akibatnya, mereka memang sulit mendapatkan kredit sehingga sulit untuk mengembangkan usahanya lebih baik lagi. Terbukti usaha kecil menengah yang telah menerapkan sistem akuntansi dalam usaha mereka memperoleh kemudahan tidak hanya untuk kemudahan kredit dari kreditur, tetapi juga untuk pengendalian aset, kewajiban dan modal serta perencanaan pendapatan dan efisiensi 
biaya-biaya yang terjadi yang pada akhirnya sebagai alat untuk pengambilan keputusan usaha ke depannya. Karena tentunya laporan keuangan badan usaha tersebutlah yang kelak digunakan oleh pihak ekstern maupun intern untuk mengambil tindakan dalam memajukan usaha, misalnya untuk keperluan investor pada pengembangan usaha.

Laporan keuangan merupakan alat yang penting untuk memperoleh informasi mengenai posisi keuangan perusahaan dan hasil usaha yang dicapai oleh suatu perusahaan. Salah satu bentuk informasi yang dapat digunakan untuk mengetahui kondisi dan perkembangan suatu perusahaan adalah laporan keuangan yang dilaporkan setiap akhir periode sebagai laporan pertanggungjawaban atas pengelolaan suatu perusahaan.
Laporan keuangan juga dapat menjadi tolak ukur bagi pemilik dalam memperhitungkan keuntungan yang diperoleh, mengetahui berapa tambahan modal yang dicapai, dan juga dapat mengetahui bagaimana keseimbangan hak dan kewajiban yang dimiliki. Setiap keputusan yang diambil oleh pemilik dalam mengembangkan usahanya akan didasarkan pada kondisi keuangan yang dilaporkan secara lengkap bukan hanya didasarkan pada laba semata.
                             

PERANAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI BAGI PERUSAHAAN KECIL

Akuntansi sangat penting bagi semua bisnis organisasi. Akuntansi melibatkan memelihara, mencatat audit dan menyiapkan laporan keuangan untuk rumah bisnis. Seperti kebanyakan negara lain, Indonesia perekonomiannya didominasi oleh perusahaan menengah dan kecil yang masih belum terlalu menyadari sepenuhnya kegunaan akuntansi. Secara garis besar, sebuah toko dapat menentukan keadaan keuangannya. Jika menguntungkan, stok barang akan bertambah banyak dan sebaliknya. Tetapi jika ada yang bertanya berapa keuntungan sebenarnya, mereka tidak dapat mengetahuinya.
Keadaan seperti ini banyak sekali dijumpai di mana-mana, tidak hanya di Indonesia. Jika memang ada diterapkan suatu sistem akuntansi, biasanya hanyalah untuk sebuah formalitas.
Pengguna  akuntansi  juga  bervariasi,  dari  yang  sekedar  memahami akuntansi  sebagai: 
1)      alat  hitung  menghitung; 
2)      sumber  informasi  dalam pengambilan keputusan;
3)      sampai ke pemikiran bagaimana akuntansi diterapkan sejalan  dengan  (atau  sebagai  bentuk  pengamalan)  ajaran agama.   
Bila dihubungkan  dengan  kelompok  usaha  kecil  dan  menengah tampaknya pemahaman  terhadap  akuntansi  masih  berada  pada  tataran pertama  dan  kedua yaitu  sebagai  alat  hitung-menghitung  dan  sebagai sumber  informasi  untuk pengambilan keputusan.
Informasi  akuntansi  merupakan  alat  yang  digunakan  oleh  pengguna informasi  untuk  pengambilan  keputusan  ,
terutama  oleh  pelaku  bisnis.  Dimana    informasi  akuntansi  diharapkan  dapat didefinisikan  sebagai  sistem  informasi  yang  bisa  mengukur  dan mengkomunikasikan informasi keuangan tentang kegiatan ekonomi. Informasi  akuntansi  sangat  diperlukan  oleh  pihak  manajemen  perusahaan dalam merumuskan berbagai keputusan dalam memecahkan segala permasalahan yang dihadapi perusahaan. Informasi akuntansi yang dihasilkan dari suatu laporan keuangan berguna dalam rangka menyusun berbagai proyeksi, misalnya proyeksi kebutuhan  uang  kas  di  masa  yang  akan  datang.  Dengan  menyusun  proyeksi tersebut  secara  tidak  langsung  akan  mengurangi  ketidakpastian,  antara  lain mengenai kebutuhan akan kas .
Informasi  akuntansi  berhubungan  dengan  data  akuntansi  atas  transaksi-transaksi  keuangan  dari  suatu  unit  usaha,  baik  usaha  jasa,  dagang  maupun
manufaktur.  Supaya  informasi  akuntansi  dapat  dimanfaatkan  oleh  manajer  atau pemilik usaha, maka informasi tersebut disusun dalam bentuk-bentuk yang sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan. Arus  informasi  akuntansi  keuangan  dari  perusahaan  kecil  sangat bermanfaat  untuk  mengetahui  bagaimana  perkembangan  usaha  perusahaan, bagaimana struktur modalnya, berapa keuntungan yang diperoleh perusahaan pada suatu periode tertentu.
Holmes  dan  Nicholls  (1989)  mengungkapkan  bahwa  informasi  akuntansi yang  banyak  disiapkan  dan  digunakan  perusahaan  kecil  dan  menengah  adalah informasi  yang  diharuskan  menurut  undang-undang  atau  peraturan  (statutory). Selain  itu,  informasi  akuntansi  yang  seharusnya  dibutuhkan  oleh  manajemen perusahaan  kecil  dan  menengah  dalam  pengggunaan  informasi  akuntansi  sangat terbatas  sekali.  Philip  (1977)  mengungkapkan  banyak  kelemahan  dalam  praktik akuntansi  pada  perusahaan  kecil.  Kelemahan  tersebut  disebabkan  oleh  beberapa faktor,  antara  lain  pendidikan  dan  overload  standar  akuntansi  yang  dijadikan pedoman  dalam  penyusunan  pelaporan  keuangan  (William  et.al,  1989;  Knutson dan Henry, 1985; Nair dan Rittenberg, 1983; Wishon, 1985; Murray et al, 1983).
Dari  uraian  tersebut  jelas  bahwa  industri  menengah  banyak  mengalami kesulitan  dalam  memahami  informasi  akuntansi  dengan  baik.  Padahal  dengan semakin  ketatnya  persaingan  bisnis  dalam  era  globalisasi  ekonomi, hanya perusahaan  yang  memiliki  keunggulan  kompetitif  yang  akan  mampu memenangkan  persaingan.  Keunggulan  tersebut  diantaranya  adalah  kemampuan dalam  mengelola  berbagai  informasi,  sumber  daya  manusia, alokasi  dana, penerapan  teknologi,  sistem  pemasaran  dan  pelayanan.  Sehingga  manajemen perusahaan  yang  profesional  merupakan  tuntutan  yang  harus  segera  dipenuhi untuk dapat melaksanakan kegiatan-kegiatan perusahaan secara baik.
Informasi akuntansi mempunyai peranan penting untuk mencapai keberhasilan usaha, termasuk bagi usaha kecil (Magginson et al., 2000). Informasi akuntansi dapat menjadi dasar yang andal bagi pengambilan keputusan ekonomis dalam pengelolaan usaha kecil, antara lain keputusan pengembangan pasar, penetapan harga dan lain-lain. Penyediaan informasi akuntansi bagi usaha kecil juga diperlukan khususnya untuk akses subsidi pemerintah dan akses tambahan modal bagi usaha kecil dari kreditur (Bank). Kewajiban penyelenggaraan akuntansi bagi usaha kecil sebenarnya telah tersirat dalam Undang-Undang Usaha Kecil No. 9 tahun 1995 dalam Undang-undang perpajakan. Pemerintah maupun komunitas akuntansi telah menegaskan pentingnya pencatatan dan penyelenggaraan akuntansi bagi usaha kecil.







TUJUAN

Membantu pelaku bisnis usaha kecil dan menengah dalam memahami penerapan sistem akuntansi.
Bertujuan untuk ikut mengembangkan ilmu pengetahuan, tentang usaha kecil dan menengah sebagai wujud nyata keterkaitan dunia perguruan tinggi dalam aspek pengabdian terhadap masyarakat khususnya usaha kecil dan menengah dalam dunia praktis.
       
 MANFAAT

Dapat digunakan sebagai masukan bagi para pelaku usaha kecil khususnya pengusaha batik untuk menerapkan sistem akuntansi di dalam sebuah bisnisnya dan dapat membantu dalam pembuatan laporan keuangan yang berguna sebagai dasar pengambilan keputusan perusahaan
Dapat memperdalam ilmu pengetahuan yang telah di dapat dalam sebelumnya di perkuliahan dan sebagai acuan bagi peneliti selanjutnya, khususnya penelitian yang berkaitan dengan sistem akuntansi UKM.